Twitter menuding kelompok penjahat cyber asal China adalah 'otak' di
balik serangan ke layanan mikroblogging tersebut, yang berimbas pada
dibobolnya 250 ribu akun.
"Serangan ini bukanlah pekerjaan amatir, dan kami tidak percaya itu adalah insiden yang terisolir," kata Direktur Keamanan Informasi Twitter Bob Lord, seperti dikutip dari Emirates 247, Sabtu (2/2/2013).
"Serangan ini bukanlah pekerjaan amatir, dan kami tidak percaya itu adalah insiden yang terisolir," kata Direktur Keamanan Informasi Twitter Bob Lord, seperti dikutip dari Emirates 247, Sabtu (2/2/2013).